Langsung ke konten utama

Perjuangan seorang ibu

Aku biasa makan sate padang didaerah karapitan, disana enak makanya jd tempat langganan setiap kali pengen sate padang, biasanya ada bapak parkir yg selalu setia ketika aku selesai makan disana tapi udah beberapa kali kesana aku tak pernah melihatnya.

Bapaknya selalu ramah dan dia selalu tersenyum ketika ku memberikan uang parkir, bpk nya berbadan agak gemuk tp rapih.

Kemaren malem aku makan sate padang lagi ditempat biasa dan aku heran ada yg nunggu di parkiran seorang ibu yg paruh baya dengan jaket karena memang sudah malam sekitar jam 8 malam kalau aku membeli padang karena abis pulang kantor pasti mampir.

Seperti biasa aku pesan sate padang ma uda, biasalah sate campur, nikmat sekali kalau makan sate disana, mungkin sekalian promosi kali ya hehe.. Sate aku lahap dengan sekejap entah karena lapar atau karena memang enak banget nie sate.

Akhirnya aku ke parkiran dan ternyata benar dugaanku kalau ibu paruh baya itu adalah tukang parkir disana, banyak pertanyaan didalam benakku tentang ibu itu. Lalu setelah aku bayar parkir aku bertanya ma ibu itu karena saking penasaran nya.. Akhirnya terciptalah dialog yang membuat aku merasa kagum dan sedih dengan hidup ibu itu.
Aku : " bu, biasanya yg jaga parkir kan ada bpk bapak"
Ibu itu : " iya neng, bpk udh 3 bulan meninggal dunia, ibu ini istrinya."
Aku : " inalilahiwainailahirojiun, sakit apa bu?"
Ibu itu : " jantung neng, ini 4 hari lagi mau natusnya bapak makanya ibu cari uang dgn jadi tukang parkir"

Sejenak aku menghela napas, begitu kuat nya ibu ini, lalu obrolan kami berlanjut.

Ibu itu : " ibu tadinya ga cerita cm karena neng yg bertanya, neng sering makan disini ya jd udah biasa ma bpk, ibu punya anak 2 yg paling besar masih sma dan yg kecil baru kelas 6 SD, ibu begini buat anak anak Nenk, sebelum bapak meninggal bpk cm bilang kalau bpk gak bisa ngasih harta warisan apa2 tp buat hidup sehari2 bpk cuma ngasih mamah tempat lahan parkir lanjutin gantian ma heru (kalau ga salah sebut) dia anak pertama bpk dr yg dulu"
Aku : "oh gitu" 

aku sambil tertegun sejenak karena melihat mata ibu berkaca kaca karena terkenang kembali dengan almarhum, oh ibu.. Maaf aku sudah mengingatkan. Dalam hati aku berdoa ibu kuat ya allah.. Dan anak anaknya jd org sukses.. Aamiin.

Sebelum aku pergi meninggalkan ibu itu, aku lupa nanya siapa nama ibu itu, aku cm memberikan doa semoga kuat, ibu bilang makasih byk dan dia juga mendoakan aku yg aku aamiinkan.

Didalam perjalanan antara karapitan cicaheum, aku selalu teringang kata2 ibu itu, dan memang benar hidup adalah perjuangan, hidup adalah kekuatan, hidup adalah rasa bersyukur. Semoga aku selalu bisa menolong orang yg membutuhkan walau hanya dengan sedikit bersidekah kpd org membutuhkan, aamiin

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jauhi piomongeun (bahasa sunda)

Jauhi piomongeun deuketi piduiteun, itu adalah peribahasa yg sangat berarti utk saat ini, terkadang kita menganggap teman, sahabat buat berbagi cerita. . Tapi kadang ketika cerita tak sesuai dengan alur banyak sekali kesalahan dlam menyingkapi, ketika gurauan dianggap serius, ketika tawa dianggap melecehkan, ketika bobodoran dianggap nge judge. . Sebaiknya hindari semua itu.. Ambil langkah seribu. Tarik kaki dan badan untuk membalikan semuanya, Karena kebahagiaan bisa datang dari teman baru, kebahagiaan bisa datang dr orang yg mempunyai misi yg sama, pola pikir yg sama dan mindset yg sama. . Hindari kedangkalan dalam cara berpikir. Lupakan kesalahan yg lalu, abaikan semua rasa baik rasa sakit, rasa kecewa, rasa marah dan rasa bahagia. . 30 Mei 2016 . Semangat. . Siti aisyah

Aku punya cinta

Mulai saat ini